Definisi Audit Sumber Daya Manusia
Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan
bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
(Arens, 1997, p. 1).
Audit SDM adalah pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya
Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam
arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitik
beratkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai, 2004, p. 548).
Audit SDM merupakan tinjauan berkala yang dilakukan oleh
departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber
daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan, audit memberikan suatu
perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang, sumber
daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta menemukan peluang
dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Intinya,
melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap
berbagai peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana strategis
perusahaan (Menurut Gomez-Mejia, 200 1 :28).
Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk menjamin
bahwa potensi
SDM dikembangkan secara optimal (Rosari, 12 Mei 2008).
Jadi, pada kesimpulannya audit sumber daya manusia adalah
proses pemeriksaan dan penilaian secara sistematis, obyektif, komprehensif, dan
terdokumentasi terhadap fungsi-fungsi organisasi yang terpengaruh oleh
manajemen sumber daya manusia semisal proyeksi masa depan kebutuhan SDM
organisasi, dengan tujuan memastikan dipenuhinya azas kesesuaian, efektivitas
dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya
sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara keseluruhan baik
untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, sesuai dengan
standar lokal (Pemda/Pemprov), standar internal (SOP/Company Polici), atau
regulasi (International Standard/standar pemerintah).
Kembali kepada fungsi Audit ini sendiri dapat dikategorikan
ke dalam tiga bidang utamanya yang tentu fokusnya ada pada audit sumber daya
manusia, antaranya terdiri atas:
1. Policy
audit/manajemen audit atau penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan
independent, berorientasi ke masa depan terhadap : keputusan dan kebijakan yang
dilakukan oleh manajemen yang bertujuana untuk meningkatkan kualitas SDM melalui
perbaikan pelaksanaan fungsi manjemen, pencapaian rencana yang sudah ditetapkan
serta pencapaian social objective.
2.
Performance/Operasional audit, merupakan suatu kegiatan penilaian yang
sistematis yang dilaksanakan secara objective dan independent berorientasi atas
masa depan untuk semua kegiatan yang ada dalam suatu perubahan yang utamanya
dalam bidang SDM.
3. Financial audit,
yang mempunyai orientasi pengujian / penilaian secara independent dan objectif
atas tingkat kewajaran dan kecermatan serta data keuangan untuk memberikan
perlindungan keamanan asset perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan
internal control yang di tetapkan. Audit ini sendiri dapat dilakukan dalam
beberapa situasi, antaranya :
· ketika
dirasa perlu oleh manjemen puncak
· ketika suatu
kekuatan ekternal yang memaksa untuk dilakukan suatu tinjauan.
· ketika
seorang manajer baru yang merasa bertanggung jawab atas dep. SDM
· ketika suatu
perusahaan yang signifikan dalam suatu dunia usaha yang memaksa untuk melakukan
considerasi ulang manajemen sdm
· ketika suatu
keinginan spesialist sdm untuk meningkatkan praktik dan sistem sdm perusahaan.
Dalam pelaksanaannya suatu audit
harus mengikuti norma yang ditentukan dalam suatu perusahaan masing-masing,
yang intinya harus mengandung :
1.
independensi/kebebasan
2. kemahiran
jabatan
3. Ruang linglup
yang mecakup : pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan efektifitas sistem
pengndalian intern perusahaan dan kualitas manjemen dalam melaksanakan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya.
4. Pelaksanaanya
mancakup perencanaan audit, pengujian dan evaluasi terhadap informasi,
penyampaian hasil audit dan proses tindak lanjut.
5. Pengelolaan
Departemen audit harus bertanggung jawab dan layak.
Daftar Periksa
Sumber Daya Manusia
Daftar
Periksa Sumber Daya Manusia menurut
(David Stevens) adalah :
1. Struktur
Organisasi
(a) Apakah terdapat
Struktur Organisasi Perusahaan ?
(b) Apakah struktur
organisasi tersebut mutakhir ?
(c) Apakah struktur
organisasi tersebut sesuai ?
2. Uraian /
deskripsi posisi
(a) Apakah terdapat
uraian posisi?
(b) Apakah formatnya
sesuai?
(c) Apakah
perusahaan mempunyai standar kinerja (performance standarts) ?
3. Rencana keberhasilan manajemen (management
succession plan )
(a) Apakah terdapat
rencana keberhasilan manajemen?
(b) Apakah rencana
keberhasilan manajemen dalam bentuk yang memuaskan?
(c) Apakah rencana
keberhasilan manajemen dimutakhirkan dan digunakan?
4. Kebijakan
rekruitmen
(a) Apakah
kebijakan didokumentasikan ?
(b) Apakah tanggung
jawab dan akuntabilitas diuraikan?
(c) Apakah
kebijakan sesuai?
5. Prosedur
rekuitmen
(a) Apakah terdapat
dokumentasi yang sesuai?
(b) Apakah data
rekuitmen memadai?
(c) Apakah terdapat
surat lamaran kerja yang sesuai?
6. Program
perkenalan
(a) Apakah terdapat
suatu prosedur perkenalan?
(b) Apakah terdapat
material pelantikan yang memadai?
(c) Siapa yang
melakukan pelantikan / training?
7. Penilaian
Kinerja
(a) Apakah
dokumentasi memadai?
(b) Apakah terdapat
standar kinerja yang cukup?
(c) Apakah
penilaian kinerja dihubungkan terhadap uraian posisi ?
8. Penilaian
potensial individual
(a) Apakah terdapat
suatu prosedur untuk penilaian potensial individual?
9. Perencanaan
jenjang karier (carrier path planning) dengan individual
(a) Apakah
individual mempunyai jenjang karirnya?
(b) Apakah
individual mengetahui dan berpartisipasi dalam proses yang bersangkutan?
10. Program pelatihan
(a) Apakah anggaran
program pelatihan cukup memadai?
(b) Apakah program
pelatihan memenuhi kebutuhan?
(c) Apakah “pelatih
internal vs eksternal” digabungkan dengan seimbang?
11. Administrasi
kompensasi/ gaji
(a) Apakah terdapat
suatu kebijakan tingkat acuan gaji?
(b) Apakah tunjangan
ditangani dengan baik?
(c) Apakah terdapat
paket pajak yang berarti?
12. Fungsi/departemen
sumberdaya manusia
(a) Siapa yang
bertanggung jawab atas fungsi/departemen sumber daya manusia?
(b) Apa tingkat
pelaporan dalam organisasi?
(c) Bagaimana
kecocokan dari struktur dan personalia departemen yang bersangkutan?
13. Perencanaan
Manusia
(a) Bagaimana
kecocokan dari penetapan sekarang?
(b) Teknik
penuandaan apa yang digunakan?
(c) Apakah terdapat
suatu hubungan dengan perencanaan korporat?
14. Catatan Pribadi
(a) Apakah catatan
tersebut dinamis atau statis?
(b) Untuk tujuan apa
catatan tersebut diadakan?
15. Relevansi dari
aplikasi Komputer
(a) Apakah terdapat
suatu system personil yang dibantu oleh computer?
(b) Apakah memang
system computer dibutuhkan ?
16. Pemahaman
Mengenai Iklim organisasi (organizational climate)
(a) Apakah suatu
survai telah dilakukan?
(b) Bagaimana
barunya data tersebut?
(c) Bagaimana
pengetahuan dari sikap, keyakinan, dan nilai karyawan?
17. Pembagian
informasi dengan karyawan
(a) Apakah jumlah
informasi yang dibagikan sesuai?
(b) Bagaimana
kecukupan mekanisme untuk pembagian informasi?
(c) Bagaimana
tampaknya arus informasi?
18. Disain pekerjaan
(a) Apakah
pekerjaan telah dianalisis pada waktu baru-baru ini?
(b) Apakah karyawan
telah berpartisipasi dalam disain pekerjaan?
19. Hubungan
industrial
(a) Bagaimana kecukupan
prosedur
(b) Bagaiman
atmosfir hubungan industrial dan catatan tampak seperti?
(c) Bagaiman
peluang untuk alternative-alternatif?
20. Kesehatan
karyawan
(a) Apakah
perusahaan mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai kesehata karyawannya?
(b) Apakah terdapat
program kesehatan yang tepat?
21. Keamanan dan
karyawan
(a) Apa reaksi
karyawan terhadap keamanan?
(b) Bagaimana
kecanggihan pengelolaan risiko perusahaan?
(c) Bagaimana
hubungannya dengan premi asuransi?
22. Pelayanan karyawan
(a) Apa yang
disediakan dan bagaimana kecukupan penyediaan tersebut misalnya makanan kantin?
(b) Bagaiman
analisis biaya manfaat tentang pembiayaan tunjangan karyawan?
23. Pengumpulan angka
statistic
(a) Apakah
perusahaan mempunyai angka statistic mengenai hal-hal seperti perputaran
karyawan, absens, promosi, internal/rasio rekrutmen eksternal, rasi
gaji/pendapatan, dan sebagainya ?
24. Praktik-praktik
Pengunduran diri
(a) Apakah terdapat
kebijakan mengenai pengunduran diri karyawan?
(b) Apakah prosedur
pemberhentian cukup memadai?
(c) Apakah
perusahaan melakukan wawancara keluar?
25. Dokumentasi –
apakah terdapat formulir- formulir
(a) Formulir pajak
(b) Wewenang gaji
(c) Lembaran waktu
(d) Perubahan status
departemental
26. Keamanan
(a) Apakah terdapat
prosedur untuk ancaman baru dan untuk prosedur darurat yang lain atau
kebakaran?
27. Interaksi social
(a) Apakah terdapat
surat berita (newsletter)?
(b) Apakah terdapat
peluang yang cukup untuk pengumpulan social dari karyawan?
Ruang Lingkup
Audit SDM
Dalam pelaksanaan audit SDM untuk mendukung jalannya
kegiatan-kegiatan SDM perlu dilakukan pembatasan terhadap aspek yang akan di
audit. Secara garis besar, prospek audit SDM dilakukan terhadap fungsi SDM yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan SDM yang dimulai dari perencanaan SDM,
perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan evaluasi kinerja SDM (Handoko, 1997,
p.226).
Menurut Sherman & Bohlander, audit SDM memberikan
peluang untuk:
1. Menilai efektivitas fungsi SDM
2. Memastikan ketaatan terhadap hukum, kebijakan, perturan
dan prosedur
3. Menetapkan pedoman untuk penetapan standar
4. Memperbaiki mutu staf SDM
5. Meningkatkan citra dari fungsi SDM
6. Meningkatkan perubahan dan kreatifitas
7. Menilai kelebihan dan kekurangan dari fungsi SDM
8. Memfokus staff SDM pada masalah masalah penting
9. Membawa SDM lebih dekat pada fungsi fungsi yang lain.
Audit sumber
daya manusia dapat memberikan kontribusi terhadap profesionalisasi dari fungsi
sumber daya manusia dalam banyak cara.
Apabila organisasi ingin tetap kompetitif, maka organisasi
harus mengalami perubahan yang terus menerus. Suatu audit atas program sumber
daya organisasi dapat membantu manajer mengidentifikasi penyimpangan atau
varian antara kondisi actual dengan kondisi yang diharapkan atau yang
diinginkan. Dengan demikian audit menjadi suatu dorongan yang berbasis data
untuk perubahan.
Sumber Data yang Biasa Digunakan
Dalam pelaksanaanya audit SDM ini hendaklah selalu
memanfaatkan berbagai sumber data yang ada diantaranya :
1. pemeriksaan
fisik perusahaan
2. konfirmasi
3. dokumentasi
4. observasi
5. pertanyaan
pada klien
Dari sumber data yang tersebut diatas diharapkan suatu audit
dapat menjawab prospek dan tantangannya di masa depan,antaranya :
1. globalisasi
2. hak-hak
pekerja
3. performance
pekerja
4. hambatan –
hambatan SDM.
Pelaksana Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
1. Auditor internal (Inspektur di Badan Pengawasan Internal)
2. Biro SDM atau spesialis SDM yang ditunjuk (self
assessment)
3. Biro SDM/tenaga spesialis SDM senior untuk non-SDM
Langkah-langkah Audit
1. Audit
Pada tahap ini, auditor menekankan auditnya pada pencarian
informasi latar belakang dan gambaran umum terhadap program/aktivitas SDM yang
diaudit.
2. Criteria
Criteria merupakan
standar (norma) yang menjadi pedoman bertindak bagi setiap individu dan
kelompok dalam organisasi.
3. Penyebab
Penyebab (cause)
merupakan pelaksanaan program-program SDM dalam organisasi yang menyebabkan
terjadinya kondisi SDM yang ada pada saat ini.
4. Akibat
Akibat (effect)
merupakan sesuatu yang harus ditanggung atau dinikmati perusahaan karena
terjadinya perbedaan aktivitas yang seharusnya dilakukan (berdasarkan criteria)
dengan aktivitas actual yang terjadi di lapangan (dilakukan oleh setiap
komponen dalam organisasi).
5. Tindaklanjut
Tindak lanjut
merupakan implementasi dari rekomendasi yang diajukan oleh auditor.Manajemen
dan auditor harus sepakat dan secara bersam-sama dalam melaksanakan tindak
lanjut perbaikan tersebut.
Seorang spesialis auditing (Walter R. Mahler) mengusulkan
bahwa proses audit harus terdiri dari 6
langkah sebagai berikut :
(a) Memperkenalkan
gagasan audit dan menekankan manfaat yang akan diperoleh audit.
(b) Memilih personel
dengan kisaran keterampilan yang luas untuk tim audit dan memeberikan pelatihan
yang diperlukan.
(c) Mengumpulkan
data dari tingkat yang berbeda dalam organisasi.
(d) Menyiapkan
laporan audit untuk manajer lini dan evaluasi departemen sumber daya manusia.
(e) Mendiskusikan
laporan dengan manajer operasi yang kemudian mengujikan penilaian merekan
sendiri.
(f) Mempersatukan
tindakan korektif ke dalam proses penetapan tujuan perusahaan yang regular.
Karena auditing merupakan suatu bentuk riset atau
penelitian, maka penting bahwa temuan didasarkan pada data yang obyektif, dapat
dipercayai, dan sahih. Catatan sumber daya manusia dari semua tipe tersedia
untuk penggunaan dalam audit.
Pendekatan dalam Audit SDM
Fungsi yang paling penting dari audit sumber daya manusia
adalah menetukan efektivitas. Yaitu tujuan dari program sumber daya manusia
dapat dicapai. Sebelum memulai audit, tujuan dan standar program harus secara
jelas dinyatakan. Ini terutama penting apabila auditor eksternal ditugaskan.
Suatu audit harus mencakup paling sedikit 3 pendekatan utama, yaitu:
1. Menentukan
ketaatan pada hukum dan peraturan yang berlaku
Audit menekankan
penilaian bagaimana perusahaan menetapkan berbagai aturan dan kebijakan yang
secara internal berlaku di perusahaan,apakah sesuai dengan aturan dan hukum
yang ditetapkan pemerintah sebagai pemegang otoritas dan apakah setiap komponen
dalam organisasi menjalankan aktivitasnya sesuai dengan aturan dan kebijakan
tersebut.
2. Mengukur
kesesuaian program dengan tujuan organisasi
Pemahaman terhadap
tujuan perusahaan dan strategi pencapaiannya, menjadi dasar dalam penyusunan
program setiap fungsi bisnis. Trend yang berkembang saat ini, dimama SDM adalah
sumber kekuatan bersaing perusahaan,menantang manajer SDM untuk berinovasi
dalam menciptakan model pengelolaan SDM yang tepat, sesuai dengan strategi yang
telah ditetapkan.
3. Mengukur
kinerja program
Mengukur kinerja program berarti menghubungkan aktivitas
actual program SDM yang diaudit dengan ukuran-ukuran keberhasilan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Objek Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
Aspek SDM yang dapat diaudit cukup luas, karena SDM itu
sendiri mencakup fungsi perencanaan, fungsi pengembangan, fungsi pemeliharaan,
fungsi informasi, fungsi penghargaan dan penghukuman, serta fungsi peningkatan
kinerja. Dengan demikian jika dirinci, obyek yang dapat diaudit adalah sebagai
berikut :
· Fungsi
Perencanaan : Manpower Planning, Manpower Recruitment, Manpower Fulfillment,
Sourcing Candidate.
· Pengembangan
: Training, Development, Coaching, Mentoring.
· Informasi
& Teknologi : Personnel Data Base, Sistem Informasi Manajemen SDM (HRIS).
· Fungsi
Pemerliharaan : Industrial Relation, Coorporate Social Responsibility.
· Fungsi
Penghargaan dan Penghukuman : Compensation & Benefit, Reward, Termination,
Punishment.
· Fungsi
Peningkatan kinerja : Performance Management System, Pay for Performance.
Aspek diatas merupakan sisi Hard Capabilities Organization
karena masih banyak berkutat dalam hal sistem dan prosedur. Perkembangan
selanjutnya yang bisa menjadi pertimbangan audit adalah mengaudit aspek Soft
Organization, antara lain :
• Budaya Organisasi,
• Audit Competency Staff SDM,
• Audit kepuasan terhadap fungsi SDM.
Tujuan Audit Sumber Daya Manusia (SDM)
Ketika anda melakukan audit SDM, sebenarnya ada beberapa hal
yang mesti diketahui yakni kegunaan audit SDM itu sendiri. Ini tergantung dari
perspektif dan tujuan audit SDM itu sendiri. Dengan mengetahui tujuan audit,
maka pelaksanaan audit dan prosesnya akan menyelaraskan dengan tujuan tersebut.
Beberapa hal yang menjadi tujuan dan kegunaan audit SDM antara lain :
Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM bertujuan untuk:
1. Menilai efektifitas SDM
2. Aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, dan
4. Menunjukkan kemungkinan perbaikan, serta membuat
rekomendasi untuk
pelaksanaan
perbaikan tersebut.
Fungsi Sumber Daya Manusia
I. Perencanaan dan Rekrutmen
Sumber informasi :
- Anggaran
sumber daya manusia
- Data biaya
rekrutmen
- Uraian
jabatan dan spesifkasi
- Tingkat
penerimaan karyawan
II. Pemilihan
Sumber informasi:
- Catatan
wawancara pekerjaan
- Catatan
penolakan pelamar
- Permintaan
transfer
III. Pelatihan dan pengembangan
Sumber informasi:
- Data biaya
pelatihan
- Catatan
produksi
- Catatan
kecelakaan
- Catatan
pengendalian mutu
IV. Penilaian kinerja
Sumber informasi:
- Catatan
penilaian kinerja
- Catatan
kehadiran
- Catatan
tindakan disiplin
V. Kompensasi
Sumber informasi:
- Data gaji
dan tunjangan
- Catatan
survai gaji
- Asuransi
kompensasi untuk pengangguran
VI. Hubungan ketenagakerjaan
Sumber informasi :
- Catatan
keluhan
- Catatan
penghentian kerja
- Catatan
keluhan praktik tenaga kerja yang tidak wajar
Kebanyakan sumber informasi yang dihasilkan akan
menghasilkan data statistic yang telah tersedia di banyak organisasi. Apabila
fasilitas pengolahan data elektronik (PDE) digunakan, informasu demikian dapat
dimutakhirkan untuk analisis dan pelaporan dan harus digunakan.
Sebagai sumber informasi yang bernilai yang disajikan dalam
mengukur efektivitas dari fungsi-fungsi utama manajemen sumber daya manusia,
berlebihan mempercayai pengukuran kuantitatif dapat menghasilkan simpulan yang
secara obyektif.
Reaksi pemakai dapat diperoleh melalui survai sikap, diskusi
dengan karyawan , pertemuan kelompok, komentar manajer dan penyelia, serta
pendekatan yang sama.
Instrumen-Instrumen Audit Sumber Daya Manusia
Dalam pengumpulan informasi tentang aktifitas-aktifitas SDM,
ada beberapa instrumen yang dapat membantu dalam menghimpun data
aktivitas-aktivitas sumber daya manusia, diantaranya:
1. Wawancara, wawancara dengan karyawan dan manajer adalah
suatu sumber informasi mengenai aktivitas sumber daya manusia. Komentar mereka
membantu tim audit mencari bidang-bidang yang membutuhakn perbaikan. Kritik
dari karyawan dapat menunjukkan tindakan-tindakan yang harus diambil oleh
departemen untuk memenuhi kebutuhan mereka. Demikian juga, sumbang saran
manajer dapat mengungkapkan cara-cara untuk memberikan mereka servis yang lebih
baik.
2. Kuisioner, karena wawancara itu menyita waktu dan mahal
serta kerap hanya terbatas pada sedikit orang, banyak departemen sumber daya
manusia yang menggunakan kuisioner-kuisioner untuk memperluas lingkup riset
mereka. Selain itu, kuisioner juga dapat memberikan jawaban-jawaban yang lebih
terbuka dibandingkan wawancara tatap muka.
3. Informasi Eksternal, Informasi adalah alat sentral dari
tim audit. Perbandingan-perbandingan luar memberikan kepada tim audit suatu
perspektif terhadapnya aktivitas-aktivitas perusahaan dapat dinilai.
4. Analisis Catatan
5. Eksperimen-Eksperimen Riset
6. Audit-Audit Internasional
Manfaat Audit dalam SDM
Manfaat utama dalam audit SDM adalah untuk mengetahui
proses-proses yang belum memenuhi persyaratan hukum sehingga meminimalisir
proses internal organisasi yang berpotensi melanggar hukum, dan yang terpenting
adalah membantu organisasi secara sistematis untuk mengidentifikasi kondisi
saat sekarang serta aksi apa saja yang perlu dijalankan untuk meningkatkan
kinerja proses fungsi SDM.
Karena kegagalan dalam mengidentifkasi penyebab potensial
yang bisa membahayakan atau berpotensi melanggar hukum, dapat menimbulkan efek
yang merugikan perusahaan atau organisasi. Karena itu, audit SDM merupakan salah
satu cara untuk mengenal sejauh mana proses internal dan sistem prosedur
organisasi sudah memenuhi aspek keamanan baik secara hukum maupun juga membantu
mengidentifikasi bagian SDM yang belum berjalan secara efektif dan efisien.
Peninjauan secara berkala terhadap sistem dan prosedur organisasi yang
berhubungan dengan SDM, tidak hanya membantu agar sistem dan prosedur tetap
memenuhi persyaratan, namun juga membantu aspek finansial perusahaan agar tetap
stabil dan mantap.
Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM mengevaluasi
aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian
kualitas keseluruhan yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan.
Manfaat dari audit SDM ini antara lain yaitu:
1.
Mengidentifikasi kontribusi dep. SDM terhadap perusahaan
2. meningkatkan
citra professional dep. SDM
3. mendorong
tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara karyawan dep. SDM
4. memperjelas
tugas dan tanggung jawab dep. SDM.
5. menstimulasi
keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM
6. menemukan
masalah SDM yang kritis
7. menyelesaikan
keluhan-keluhan dengan peraturan yang berlaku
8. mengurangi
biaya SDM melalui prosedur yang efektif
9. meningkatkan
kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan dalam dep. SDM
10. memberikan
informasi yang cermat atas sistem informasi dep.SDM
Memanfaatkan Temuan Audit
Terdapat banyak sumber dan indicator yaitu informasi dapat
diperoleh mengenai efektivitas secara keseluruhan dari program manajemen sumber
daya manusia. Informasi ini kemudian harus dianalisis untuk mengidentifikasi
tipe tindakan korektif yang diperlukan dan personil yang paling cocok untuk
melaksanakannya.
Metode-metode Menganalisis Temuan
Beberapa pendekatan dapat digunakan dalam menganalisis
informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Pendekatan tersebut mencakup :
1. Membandinkan
program sumber daya manusia dengan organisasi yang lain, khususnya program dari
perusahaan yang berhasil
2. Berdasarkan
audit dari beberapa sumber ototritas, seperti norma konsultan, temuan
pengetahuan perilaku, atau buku teks manajemen sumber daya manusia.
3. Mempercayai
suatu rasio atau rata-rata, seperti rasio dari staf sumber daya manusia
terhadap karyawan total
4. Menggunakan suatu audit ketaatan untuk
mengukur apakah aktivitas manajer dan staf dalam manajemen sumber daya manusia
sesuai dengan kebijakan, prosedur dan peraturan suatu audit internal
5. Mengelola
departemen sumber daya manusia berdasarkan sasaran dan menggunakan suatu
tipe audit system.
Kegiatan-Kegiatan Auditor
Tiga bidang utama yang difokuskan pada Audit Sumber Daya
Manusia terdiri atas policy/management audit, performance/operasional audit,
dan financial audit.
a. Policy/Management Audit
penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan
independent, berorientasi ke masa depan terhadap: keputusan dan kebijakan yang
dilakukan oleh manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui
perbaikan pelaksanaan fungsi manjemen, pencapaian rencana yang sudah ditetapkan
serta pencapaian sosial objektif.
b.
Performance/Operasional Audit
merupakan suatu kegiatan penilaian yang sistematis yang
dilaksanakan secara objective dan independent berorientasi atas masa depan
untuk semua kegiatan yang ada dalam suatu perubahan yang utamanya dalam bidang
SDM.
c. Financial
Audit
mempunyai orientasi pengujian / penilaian secara independent
dan objectif atas tingkat kewajaran dan kecermatan serta data keuangan untuk memberikan
perlindungan keamanan asset perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan
internal control yang di tetapkan. Audit ini sendiri dapat dilakukan dalam
beberapa situasi, diantaranya:
1. ketika dirasa diperlukan oleh manjemen puncak
2. ketika suatu kekuatan eksternal yang memaksa untuk
dilakukan suatu tinjauan
3. ketika suatu perusahaan yang signifikan dalam suatu dunia
usaha yang memaksa untuk melakukan konsiderasi ulang manajemen SDM
4. ketika seorang manajer baru yang merasa bertanggung jawab
atas Dep. SDM
5. ketika suatu keinginan spesialis SDM untuk meningkatkan
praktek dan sistem SDM perusahaan.
Penyiapan Laporan dan Rekomendasi
Salah satu aktivitas yang paling penting dari tim audit
adalah penyiapan laporan atas temuan, evaluasi dan rekomendasi mereka
Laporan harus mencakup setiap hal yang tepat dan berguna
bagi penerima. Suatu laporan biasanya disiapkan untuk manajer lini. Laporan
khusus disiapkan untuk manajer departemen sumber daya manusia, yang juga
menerima suatu copy laporan yang diberikan kepada manajer lini.
Nilai yang dihasilkan dari informasi yang diperoleh dari
audit terletak pada pemanfaatan laporan tersebut untuk memperbaiki kekurangan
dalam program sumber daya manusia. Analisis informasi dapat mengungkapkan bahwa
prosedur untuk melaksanakan suatu fungsi sumber daya manusia perlu direvisi.
Bahkan mungkin bahwa bagian tertentu dari program total harus mengalami revisi
yang mendalam apabila program tersebut ingin mencapai tujuan yang telah
ditetapkan untuk program tersebut. Akhirnya, kebanyakan untuk setiap dari
fungsi yang berbeda-beda harus diuji untuk menentukan kecukupan mereka sebagai
bagian dari kebijakan sumber daya manusia secara keseluruhan.
Laporan Audit
Laporan audit SDM terdiri dari beberapa bagian yang
ditujukan untuk Manajer lini,manajer SDM, manajer Sumber Daya, yang formatnya
terdiri atas :
- Judul
- Daftar Isi
- Ringkasan dan
kesimpulan
- Masalah-masalah
pokok
- Kesimpulan dan
saran
- Tubuh (data,
fakta pandangan dan alasan )
- Sumber data
- Lampiran yang
dianggap penting.
Sumber :
1.
http://badaiabu.wordpress.com/2009/10/11/audit-sumber-daya-manusia/
2. Amin Wijaya Tunggal, "Audit Manajemen
Kontemporer", Edisi Revisi, Penerbit Harvarindo, Jakarta, 2003