PANGGONAN

Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pengembangan Produk Baru



Beberapa faktor di luar perusahaan akan mempercepat pengembangan dan usaha memperkenalkan produk baru, factor-faktor pendukung ini antara lain :

· Kemajuan dalam tekhnologi
Semakin mudahnya perusahaan mengelola sistemnya dengan menggunakan peralatan yang bertekhnologi modern maka perusahaan lebih banyak mendapatkan keuntungan dalam kecepatan memproduksi, akurasi yang menunjang dari segi kualitas produk yang dihasilkan. (Orang digantikan dengan Mesin-mesin berat).

·Perubahan dalam kebutuhan konsumen .
Konsumen semakin dihadapkan dengan segala hal yang mudah atau instant, maka semakin dituntut pula sebuah perusahaan untuk segera menunjukkan segala macam strategi pada produk mereka agar mampu mengambil alih perhatian pasar. ( Kemasan makanan yang instant).

·Hidup Produk yang sangat pendek
.Dikarenakan faktor kemajuan tekhnologi dan permintaan konsumen yang semakin variatif jelas di sini akan menyebabkan umur produk akan cepat bermetamorfosis. Jika tidak maka produk tersebut dengan sendirinya akan segera hilang dari pasaran yang tentunya berakibat buruk pada branding atau imej perusahaan itu sendiri.
( TV, Phone Cell dan lain-lain)
.
·Meningkatnya persaingan pasar international
Persaingan semakin banyak maka penjual akan semakin kesulitan untuk mendapatkan pelanggan. Prinsip itu tentunya telah berlaku jika telah menurunkan factor-faktor tersebut diatas. Satu-satunya jalan adalah mereka harus segera menciptakan model atau trend pasar yang sangat berbeda dari yang sudah ada.( Persaingan Perusahaan mobil). Pada waktu yang sama, faktor di luar dan didalam perusahaan juga dapat menghambat pengembangan produk di masa yang akan dating. Dari luar factor-faktornya antara lain ;

·Semakin tingginya biaya Modal
Bahan baku yang semakin sulit didapatkan, bahan baku yang berkualitas akan menentukan hasil produk sebuah perusahaan yang mana kan berdampak kepada kepusan pelanggan dan loyalitas terhadap produk. Namun hal ini semakin sulit mengingat ketatnya kompetisi dalam memperebutkan lahan dan modal.

·Peraturan-peraturan Pemerintah
Pajak yang tinggi, Undang-undang Hak cipta, Izin pengembangan Produk yang sangat bertele-
tele akan menyebabkan sebuah perus ahaan untuk mengurungkan niat melanjutkan proses produk yang sudah berupa model.

·Biaya tenaga kerja yang mahal
Tekhnologi dan SDM yang berkembang seiring kemajuan jaman tentunya akan semakin dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan ide dan kualitas barang yang prestisius. SDM tersebut akan didapatkan oleh perusahaan setelah melalui berbagai macam seleksi dan akan terekruit dengan biaya gaji yang mahal.
Dari dalam ; kurangnya perhatian pada orientasi produk baru, ini tercermin dari riset pemasaran yang tidak memadai, keterlambatan dalam memutuskan produk baru, dan kekurangan dalam strategi produk baru.

Faktor-faktor lain ;
Selama beberapa tahun ini konsumen menjadi semakin selektif dalam memilih produk karena pendapatan konsumen makin meningkat dan juga karena makin banyaknya produk, keinginan konsumen hampir terpuaskan sepenuhnya. Kelompok berpendapatan menengah biasanya merupakan kelompok yang telah cukup dalam kebutuhan Primernya. Dalam periode pertama, mereka membeli produk untuk pamer terhadap tetangga. Pada waktu mereka membuktikan bahwa mereka telah mampu memiliki rumah serta dua mobil mereka lalu memasuki periode kedua. Jika kejenuhan pasar , dalam kuantitas timbul, maka konsumen akan lebih selektif dalam menilai produk baru. Bila konsumen mulai selektif, pasar akan mulai dibanjiri dengan produk-produk berkualitas instansi atau produk yang hampir serupa dengan yang ada.

PENCIPTAAN GAGASAN



Proses pengembangan produk baru dimulai dengan penggalian gagasan. Tahap penggalian ini tentu saja tidak dibebaskan begitu saja. Manajemen puncak perlu menetapkan dan menegaskan kelompok produk apa dan pasar mana yang akan diteliti.
Sumber Gagasan Produk Baru
Sesungguhnya gagasan mengenai produk baru bisa digali dari berbagai pihak : pelanggan, ilmuwan, pesaing, salesman perusahaan, distributor maupunpihak manajemen puncak. Konsep pemasaran secara sederhana mengatakan bahwa keinginan dan kebutuhan konsumen merupakan sumber yang paling masuk akal dalam tahap penggalian gagasan produk baru.
Teknik Menghasilkan Gagasan
Gagasan cemerlang merupakan hasil perpaduan dari ilham, keringat dan teknik. Berikut ini ada sejumlah teknik kreatifitas yang bisa membantu menhasilkan gagasan yang baik.
- Daftar perincian attribut: atribut utama produk yang dirinci dan kemudian masing-masing attribut tersebut dimodifikasi untuk menghasilkan barang yang telah disempurnakan. Contoh: obeng. Atribut obeng: batang panjang bundar dari baja, pegangan kayu, berfungsinya dengan berputar, digerakkan dengan tenaga manusia.
- Hubungan Terpaksa/Forced Relationship: beberapa barang disusun daftarnya dan masing masing barang dipertimbangkan dalam hubunganya dengan barang lainnya. Contoh: daftar yang diperlukan sebuah meja satu set televisi, komputer, mesin photocopydan sebagainya sehingga sebuah meja yang penuh dengan peralatan elektronik dengan desain mirip seperti dalam kokpit seorang pilot.
- Analisis Morfologis: morfologi berarti struktur, dan metode ini berkisar untuk mengidentifiskasikan dimensi struktur suatu permasalahan dan membahas hubungan antar dimensi tadi. Contoh: memindahkan sesuatu dari satu tempat ketempat lain dengan kendaraan bertenaga. Dimensi dimensi yang pokok adalah jenis kendaraan ,dan sumber tenaga.
- identifikasi masalah/ kebutuhan: ketiga teknik diatas sama sekali tidak melibatkan masukan dari konsumen untuk menghasilkan gagasan. Sebaliknya teknik identifikasi masalah diawali dengan konsumen. Contoh : suatu perusahaan memaparkan produknya lalu mewawancarai koresponden dan menanyakan apakah mereka merasa sangat pua, sedikit kecewa, kecewa atau sangat kecewa bila mereka menjawab kecewa perusahaan tersebut akan bertanya kepada korespoden tersebut untuk memaparkan kekecwaan mereka terhadap produk tersebut.

BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA



BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA
Modul ini akan mengeksplorasi perlakuan, akuntansi, dan pengendalian untuk bahan mentah yang nantinya akan dipisahkan menjadi dua, yaitu bahan baku dan bahan penolong.
Selain bahan baku pada perusahaan manufaktur juga ada tenaga kerjayang berperan  penting karena mempengaruhi produktivitas produksi dan pada akhirnya ikut mempengaruhi besaran laba yang diperoleh perusahaan sehingga perlakuan, pengendalian dan akuntansi atasnya menjadi penting.

Pengendalian dan Perencanaan Bahan Baku
-          Klasifikasi Bahan baku
Bahan sendiri dapat diklasifikasi menjadi dua jenis, yaitu bahan baku (direct materials) dan bahan penolong (indirect materials), untuk membedakan bahan menjadi bahan baku atau bahan penolong maka beberapa karakteristik dari bahan tersebut harus diamati dan diketahui terlebih dahulu

Pengendalian Pengadaan dan Penggunaan Bahan
Pengendalian Pengadaan Bahan :
Bahan merupakan elemen penting bagi produk, baik fungsinya secara fisik maupun kos yang melekat padanya. Penerapan proses pengendalian yang memadai akan menjamin kos sediaan pada tingkat minimum dan proses produksi yang lancar tanpa adanya hambatan
Semua bahan, baik bahan baku dan bahan penolong dapat digunakan dalam proses produksi maka terlebih dahulu harus dilakukan pengadaan, pemerolehan, atau pembelian atas bahan tersebut. Pembelian bahan dilakukan oleh Departemen Pembelian, Pada umumnya untuk mengadakan suatu bahan melalui beberapa tahapan :
1.      Formulir Kebutuhan
2.      Anggaran Produksi
3.      Permintaan Pembelian
4.      Order Pembelian
5.      Laporan Penerimaan

Pengendalian Penggunaan Bahan