PANGGONAN

KARAKTERISTIK PRODUK/JASA YANG SESUAI UNTUK USAHA KECIL



Persyaratan sukses Usaha Kecil di lapangan adalah kesesuaian, antara:
1.    Jenis dan corak Produk atau Jasa yang dihasilkan oleh Usaha Kecil dengan corak Pasar yang membutuhkan produk atau jasa tersebut.
2.    Pasangan Produk atau Jasa dengan pasarnya terhadap corak dari pengusaha, yaitu terhadap corak dan keterbatasan kemampuan diri si pengusaha maupun perusahaannya.

Silakan baca Kasus Roti Bakar pada modul 3.
Kasus ini memberikan penjelasan bahwa pasar Roti Bakar menjadi jenuh karena produk semacam itu terlalu mudah ditiru, atau dengan perkataan lain, memiliki “ambang teknologi” yang terlalu terlalu rendah. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan berikut :
    1.     Salah satu sifat atau karakteristik produk (ataupun jasa) adalah “tingkat kesulitan untuk menghasilkannya”, atau ambang teknologinya.
    2.     Setiap jenis produk (ataupun jasa) memiliki sifat atau karakteristiknya masing-masing, dan seperti telah dijelaskan melalui Kasus Roti Bakar, terdapat sifat atau karakteristik produk dan jasa yang menyebabkannya tidak sesuai untuk diusahakan oleh Usaha Kecil
    3.     Perlu ditemukan keseluruhan aspek yang merupakan sifat atrau karakteristik suatu jenis produk ataupun jasa, kemudian perlu diperiksa kesesuaian karakteristik tersebut untuk dijalankan oleh Usaha Kecil.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap jenis produk ataupun jasa memiliki ciri atau karakteristik tertentu, dan perlu dipelajari ciri atau karakteristik produk atau jasa yang menyebabkannya menjadi lebih sesuai untuk diusahakan oleh Usaha Kecil.

Sepuluh faktor yang favorabel bagi perusahaan industri kecil terdiri dari faktor-faktor sebagai berikut :
1.    Hubungan antara aspek fisik dengan aspek engineering
2.    Produk yang memerlukan tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi
3.    Produk massal komponen-komponen khusus, atau produk akhir yang bersifat  khusus
4.    Produk yang dibuat dalam jumlah kecil
5.    Produk yang dipengaruhi oleh lokasi dan ongkos transportasi
6.    Produk dengan desain khusus, atau produk yang memerlukan inovasi tinggi
7.    Hubungan yang dekat antar personil dalam industri kecil
8.    Fleksibilitas operasi dan ongkos tak langsung yang rendah
9.    Pelayanan yang lebih baik
10. Respon yang cepat terhadap perkembangan/perubahan
            Enam faktor pertama berkaitan dengan ciri-ciri atau karakteristik produk yang dihasilkan oleh perusahaan industri ukuran kecil, sedang empat faktor sisanya berkaitan dengan dinamika perusahaan industri kecil dalam menjalankan kegiatannya.
Keterangan lebih lengkap mengenai keseluruhan faktor-faktor tersebut Anda dapat membacanya pada modul 3.

Pengaruh Lokasi, Proses, dan Pasar terhadap
Kesesuaian Jenis Produk/Jasa bagi Industri Kecil
1.    Industri Kecil yang dipengaruhi Lokasi
a.    Industri yang memproses bahan baku yang menyebar (dispersed)
b.    Produk yang hanya mempunyai pasar lokal terbatas dengan ongkos angkut/transport produk relatif tinggi
c.    Industri Jasa

2.    Industri Kecil yang dipengaruhi Proses
a.    Proses manufaktur yang bisa dipisah
b.    Industri Craft atau Industri Presisi
c.    Asembling sederhana, proses pencampuran (mixing), dan proses finishing

3.    Industri kecil yang dipengaruhi Pasar
a.    Produk yang beragam (differentiated), yang masing-masing hanya  mempunyai skala ekonomis yang rendah
b.    Industri yang melayani pasar ukuran kecil

Gagasan tentang produk atau jasa baru yang sesuai bagi usaha kecil
dicoba ditemukan melalui penelaahan terhadap beberapa aspek.

√ Aspek-aspek apakah yang dimaksud???  Coba Anda pelajari modul 3 KB1

Perusahaan berukuran kecil perlu memperhatikan adanya dua sisi yang harus dihindari, sehingga seakan-akan terdapat semacam “koridor” yang merupakan tempat yang lebih sesuai bagi usaha kecil. Koridor tersebut sangat dipengaruhi oleh besarnya permintaan pasar, sebagai berikut :
  jika permintaan pasar kuat, maka yang sesuai untuk tumbuh melayani pasar yang kuat itu adalah usaha ukuran menengah dan ukuran besar.
  jika permintaan pasar lemah, maka akan tumbuh usaha yang berukuran sangat kecil, walaupun kemudian usaha semacam ini biasanya tidak akan mampu bertahan lama karena permintaan pasar tidak cukup kuat untuk mendukung usaha sangat kecil tersebut untuk bertahan hidup (survive)
  koridor yang sesuai bagi usaha kecil terjadi apabila kekuatan permintaan pasar berukuran sedang apabila dalam koridor pasar :
a.    lemah, maka akan tumbuh usaha kecil dalam jumlah yang terbatas
b.    cukup kuat, maka akan tumbuh usaha kecil dalam jumlah yang besar membentuk kumpulan
INSTRUMEN ABCDE
          Ketepatan memilih produk atau jasa yang sesuai (layak) untuk diusahakan oleh usaha kecil merupakan hal yang rawan dan perlu dilakukan berhati-hati agar usaha kecil yang hendak dijalankan bisa  memiliki peluang untuk meraih keberhasilan.
Sepuluh faktor yang mampu mendorong industri kecil untuk mencapai keberhasilan yang ditemukan dalam penelitian Staley dan Morse , tempat untuk menemukan jenis produk ataupun jasa yang sesuai bagi usaha kecil yang diusulkan oleh Dible, dan berbagai pengamatan yang dijumpai di lapangan digunakan untuk merumuskan alat yang lebih mudah digunakan dalam memeriksa kesesuaian suatu jenis produk ataupun jasa bagi usaha berukuran kecil. Alat ini dinamakan Instrumen ABCDE karena menggunakan lima jenis kriteria sebagai berikut :

Suatu jenis produk atau jasa sesuai untuk diusahakan oleh usaha kecil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

   A.        Produk atau Jasa dengan permintaan terbatas atau bersifat khusus
Permintaan pasar terhadap produk atau jasa rendah karena tingkat kebutuhan berada dalam skala yang rendah, atau karena permintaan pasar memiliki derajat customization yang tinggi (bervariasi) sesuai keinginan atau kebutuhan konsumen sehingga untuk setiap variasi tingkat permintaan menjadi rendah, atau karena ongkos angkut produk jadi yang relatif tinggi sehingga akan dijumpai kesulitan apabila melayani daerah yang luas

   B.        Produk atau Jasa dengan sumber bahan yang memiliki karakteristik khusus
Bahan baku, bahan pembantu, dan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa memiliki keterbatasan tertentu karena : volume persediaan terbatas, lokasi tersebar, sulit dipindahkan, ongkos angkut mahal, atau memerlukan proses-proses tambahan sebelum dapat diproses lebih lanjut

   C.        Produk atau Jasa dengan struktur ongkos tertentu
Produk atau jasa bisa dihasilkan dengan ongkos tetap yang rendah, dan karena sifat proses produksi yang digunakan maka ongkos produksi per unit untuk menghasilkan produk atau jasa relatif tetap dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi

   D.        Produk atau Jasa dengan ambang teknologi yang cukup tinggi
Produk atau jasa memiliki sifat proses produksi berikut : hanya bisa dihasilkan melalui proses produksi yang memiliki tingkat teknologi yang cukup tinggi sehingga tidak mudah dikuasai oleh masyarakat awam, atau proses produksi bersifat fleksibel, atau proses produksi dapat dipecah-pecah



   E.        Produk atau Jasa dipengaruhi oleh hubungan yang erat antara aspek manusia dan produk
Nilai produk atau jasa dipengaruhi oleh mutu aspek manusia yang menghasilkannya, seperti tingkat keterampilan, tingkat ketelitian,  kreatifitas, cita-rasa


Contoh Penggunaan Instrumen ABCDE
Beberapa contoh penggunaan Instrumen ABCDE untuk  memeriksa kesesuaian jenis produk atau jasa tertentu bagi usaha kecil dapat Anda pelajari pada bagian akhir modul 3 .
Huruf yang dilingkari pada setiap jenis produk atau jasa menunjukkan kriteria yang sesuai terhadap sifat-sifat usaha kecil.

Selamat belajar
          Semoga Sukses ! ! !


KREATIFITAS, INOVASI, DAN ENTREPRENEURSHIP




Inovasi
Inovasi dinyatakan sebagai proses dimana Entreprenur mengubah peluang menjadi gagasan usaha yang bisa dipasarkan. Inovasi merupakan alat yang digunakan oleh para Entrepreneur, sehingga para Entrepreneur ini dapat dianggap sebagai katalisator perubahan.
Proses Inovasi dikatakan lebih dari sekedar proses dimana dimunculkan gagasan yang bagus, Tetapi juga untuk memahami asal-usul munculnya gagasan dan menyadari bahwa berpikir kreatif (creative thinking) merupakan sesuatu yang penting, atau vital, bagi proses munculnya Inovasi. Bagian ini akan mencoba menjelaskan peran kreatifitas dan inovasi dalam proses Entrepreneurial, yaitu untuk mencoba memahami peluang untuk mengembangkannya.
PERAN KREATIFITAS
Peran kreatifitas dalam proses inovasi penting untuk dipahami. Sebelumnya, perlu dipahami didefinisikan kreatifitas yaitu pengumpulan ataupun penumpukan gagasan yang dapat membuat suatu sistem menjadi lebih efektif dan juga lebih efisien.
Proses dan orang merupakan dua komponen penting dari kreatifitas. Proses, yang orientasinya pada sasaran, sebenarnya dirancang untuk bisa menjawab permasalahan yang dihadapi. Sedangkan orang merupakan komponen yang menentukan corak solusi yang akan dimunculkan dalam mengatasi permasalahan. Proses bisa saja serupa, tetapi pendekatan yang digunakan oleh setiap orang bisa saja saling berbeda. Sebagai contoh, kadang-kadang kita meniru solusi dari pihak lain, tetapi di kesempatan lain mungkin saja dicoba untuk merumuskan solusi yang sangat inovatif untuk menghadapi suatu permasalahan. Tabel A berikut ini mencoba membandingkan kedua jenis solusi tersebut, yang disebut sebagai solusi adaptor, yang merupakan tiruan dari solusi yang sudah biasa dijalankan oleh pihak lain dan solusi baru yang inovatif.





Tabel A.  Dua Jenis Pendekatan dalam Perumusan Solusi Permasalahan[1]

Solusi Adaptor


Solusi Inovatif
Menggunakan pendekatan yang sifatnya berdisiplin, teliti, dan mengikuti prosedur
Memikirkan solusi permasalahan dengan sudut pandang yang tidak biasa
Lebih tertarik pada pemecahan masalah daripada penemuan atau pemahaman permasalahan
Menemukan atau memahami permasalahan dan kemungkinan cara penyelesaiannya
Berusaha menyempurnakan praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan
Mempertanyakan asumsi dasar dari praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah biasa digunakan
Cenderung berorientasi terhadap alat pemecahan masalah
Tidak terlalu memperdulikan alat, lebih tertarik terhadap hasil
Mampu menangani masalah hingga rinci
Tidak ada pekerjaan yang sifatnya rutin
Mudah dipengaruhi oleh suasana kerjasama dan kedekatan dalam kelompok
Tidak perduli terhadap kesepakatan dan tidak peka terhadap perasaan orang lain

Tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi:
1.    Akumulasi Pengetahuan
2.    Proses Inkubasi
3.    Memunculkan Gagasan
4.    Evaluasi dan Implementasi

Pada skema yang terdapat pada modul digambarkan empat tahapan yang terjadi dalam proses munculnya kreatifitas. Apabila dalam proses tersebut dijumpai kesulitan, seringkali akan sangat membantu apabila dicoba untuk mundur kembali ke tahapan sebelumnya, dan kemudian mencoba kembali maju ke tahapan berikutnya.
Sebagai contoh, jika seseorang tidak mampu memunculkan gagasan atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi (Tahapan 3 - Memunculkan Gagasan), maka akan sangat membantu apabila orang tersebut  kembali ke Tahapan 1 - Akumulasi Pengetahuan. Seringkali, apabila seseorang membenamkan dirinya dalam data, sesungguhnya ia memberikan kesempatan kepada bawah sadarnya untuk memulai kembali memproses data, mencoba kembali memahami hubungan sebab-akibat yang terjadi, dan akhirnya memberinya peluang untuk mampu merumuskan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.

Mengembangkan Kreatifitas
            Banyak cara yang bisa digunakan untuk memperbaiki bakat kreatif seseorang. Cara yang seringkali dianggap paling membantu adalah dengan menyadari kebiasaan, serta hambatan mental, yang menghalangi munculnya kreatifitas. Kemajuan akan lebih cepat diperoleh apabila dilakukan latihan secara teratur, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan kreatif.
Bagian berikut ini mencoba menjelaskan cara-cara untuk meningkatkan kesadaran terhadap kebiasaan berpikir yang menghambat kreatifitas, sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan kreatifitas seseorang.
1.    MENGENALI HUBUNGAN
2.    MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN TENTANG FUNGSI
3.    MENGGUNAKAN OTAK
4.    MENGHILANGKAN CARA BERPIKIR YANG MENGHAMBAT
      Kebiasaan-kebiasaan yang seringkali menghambat munculnya kreatifitas maupun inovasi antara lain cara berpikir yang sifatnya mencari aman, cara berpikir stereotip, cara berpikir ”mungkin” yang menujukkan keengganan mengambil keputusan, ataupun cara berpikir ”atau” yang menunjukkan keengganan memilih.
      Kebiasaan semacam ini cenderung menghambat dan mengacaukan proses berpikir kreatif, sehingga sesungguhnya diperlukan cara berpikir yang berbeda agar kreatifitas bisa muncul.

Sumber Inovasi
            Inovasi adalah alat yang dipergunakan oleh para Entrepreneur lebih untuk memanfaatkan perubahan  daripada menciptakan perubahan. Dalam kenyataan, beberapa jenis temuan memang mampu membawa perubahan, walaupun hal seperti ini sebenarnya jarang terjadi, dan lebih mudah dijumpai inovasi yang muncul untuk memanfaatkan perubahan. Terdapat berbagai bidang yang biasanya merupakan sumber terjadinya inovasi, seperti yang dijelaskan berikut ini.
a.    KEJADIAN TAK TERDUGA (temuan yang sifatnya tidak disengaja, dan munculnya sebenarnya tidaklah direncanakan sehingga biasanya merupakan kejutan inovatif bagi perusahaan).
b.    KESENJANGAN (kesenjangan terjadi apabila terdapat ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Banyak pencetus gagasan baru ternyata mendapat ilham dari kesenjangan semacam ini).
c.    MENJAWAB KEBUTUHAN (muncul kebutuhan khusus yang menyebabkan si Entrepreneur perlu ber-inovasi untuk menjawab kebutuhan khusus tersebut, seperti munculnya makanan kesehatan).
d.    PERUBAHAN INDUSTRI DAN PASAR (kondisi pasar selalu mengalami perubahan, baik karena sikap konsumen berubah, terjadinya perubahan atau kemajuan teknologi, pertumbuhan sektor industri, dll. Karena itu industri maupun pasar akan selalu berubah, baik perubahan pada strukturnya, pada definisinya, dan juga pada unsur-unsur lainnya.
e.    PERUBAHAN DEMOGRAFI (perubahan populasi, seperti umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, sebaran secara geografis bisa memunculkan peluang. Contoh, bila usia rata-rata populasi meningkat, berarti peluang hidup lebih besar, maka permintaan terhadap industi perawatan kesehatan juga akan menjadi lebih besar).
f.     PERUBAHAN PERSEPSI (perubahan bisa terjadi pada persepsi masyarakat tentang sesuatu hal, baik berupa pandangan maupun mengenai keadaan, hal ini bisasangat berpengaruh terhadap peluang usaha. Contohnya ditunjukkan oleh makin kuatnya persepsi masyarakat tentang perlunya memiliki badan sehat dan bentuk badan proporsional menyebabkan permintaan terhadap sasana fitness dan makanan-makanan penunjang kesehatan meningkat).
g.    GAGASAN DENGAN DASAR  ILMU PENGETAHUAN

Prinsip Inovasi
Entrepreneur perlu memahami prinsip-prinsip Inovasi. Prinsip-prinsip Inovasi perlu dipelajari, dan apabila digabungkan dengan kesempatan, dapat mendorong individu untuk berinovasi.
­   Cenderung bertindak
­   Menyederhanakan produk, jasa, atau proses, dan mudah dipahami
­   Membuat produk, jasa, atau proses berdasarkan kebutuhan konsumen
­   Mulai dengan skala kecil
­   Memiliki rasa optimis bahwa akan berhasil
­   Temuan dicoba, diuji, dan diperbaiki
­   Belajar dari kesalahan
­   Memiliki jadwal dan ukuran kemajuan
­   Memberikan penghargaan untuk kegiatan heroik
­   Bekerja dengan giat dan terus-menerus
           

Jenis-jenis Inovator
Frohman dan Pascarella mengungkapkan bahwa terdapat lima jenis Inovator, yaitu :
1.        Penjaga Gerbang
Inovator ini mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai perubahan atau kemajuan dalam bidang teknis. Mereka tidak pernah terlambat memahami perkembangan mengenai apa yang terjadi ataupun tentang gagasan-gagasan baru. Informasi mengenai perkembangan yang terjadi diperoleh lewat hubungan pribadi, pertemuan para ahli, ataupun media massa. Apabila inovator ini memperoleh informasi yang relevan, mereka akan mengirimkan informasi tersebut kepada pihak ataupun unit yang sesuai agar ditindaklanjuti.
2.        Pengembang Gagasan
Pengembang gagasan biasanya menganalisis informasi tentang teknologi baru, produk baru, ataupun prosedur yang baru, untuk menemukan gagasan baru bagi perusahaan. Gagasan baru tersebut mungkin berupa solusi yang bersifat inovatif terhadap permasalahan yang muncul dalam mengembangkan produk, dalam pengembangan usaha, ataupun dalam mencari peluang baru dalam pemasaran produk ataupun jasa.
3.        Juara
Para juara merupakan penganjur atau pendorong gagasan baru, akan berusaha untuk mendapatkan berbagai jenis sumber yang akan digunakan untuk membuktikan bahwa gagasannya memang layak dikembangkan. Mereka cenderung mementingkan hasil dan tidak terlalu perduli resiko dan juga tidak tertarik mempelajari konsekuensi yang dihadapi bila terjadi kegagalan. Misi utama untuk menyingkirkan hambatan terhadap gagasan baru.
4.        Project Managers
Seseorang perlu merencanakan anggaran dan jadwal, menyusun laporan yang memuat informasi tentang kemajuan yang sudah dicapai, mengkoordinasikan tenaga kerja dan mengusahakan berbagai peralatan yang diperlukan maupun berbagai jenis sumber lainnya. Mereka mengelola pekerjaan, tenaga kerja, yang dibutuhkan untuk mengubah suatu gagasan menjadi kenyataan.
5.        Pelatih
Jenis ini menggambarkan aspek teknis dan aspek hubungan antar manusia yang terjadi dalam proses inovasi. Pelatih akan mengusahakan pelatihan teknis yang berkaitan dengan pengembangan suatu gagasan baru, dan membantu tenaga kerja agar bisa bekerjasama mengubah gagasan menjadi kenyataan.