Inovasi
Inovasi
dinyatakan sebagai proses dimana Entreprenur mengubah peluang menjadi gagasan
usaha yang bisa dipasarkan. Inovasi merupakan alat yang digunakan oleh para
Entrepreneur, sehingga para Entrepreneur ini dapat dianggap sebagai katalisator
perubahan.
Proses
Inovasi dikatakan lebih dari sekedar proses dimana dimunculkan gagasan
yang bagus, Tetapi juga untuk memahami asal-usul munculnya gagasan dan menyadari
bahwa berpikir kreatif (creative thinking) merupakan sesuatu yang penting, atau
vital, bagi proses munculnya Inovasi. Bagian ini akan mencoba menjelaskan
peran kreatifitas dan inovasi dalam proses Entrepreneurial, yaitu untuk mencoba
memahami peluang untuk mengembangkannya.
PERAN KREATIFITAS
Peran kreatifitas dalam proses
inovasi penting untuk dipahami. Sebelumnya, perlu dipahami didefinisikan
kreatifitas yaitu pengumpulan ataupun penumpukan gagasan yang dapat membuat
suatu sistem menjadi lebih efektif dan juga lebih efisien.
Proses dan orang merupakan dua
komponen penting dari kreatifitas. Proses, yang orientasinya pada sasaran,
sebenarnya dirancang untuk bisa menjawab permasalahan yang dihadapi. Sedangkan
orang merupakan komponen yang menentukan corak solusi yang akan dimunculkan
dalam mengatasi permasalahan. Proses bisa saja serupa, tetapi pendekatan yang
digunakan oleh setiap orang bisa saja saling berbeda. Sebagai contoh,
kadang-kadang kita meniru solusi dari pihak lain, tetapi di kesempatan lain
mungkin saja dicoba untuk merumuskan solusi yang sangat inovatif untuk
menghadapi suatu permasalahan. Tabel A berikut ini mencoba membandingkan kedua
jenis solusi tersebut, yang disebut sebagai solusi adaptor, yang merupakan
tiruan dari solusi yang sudah biasa dijalankan oleh pihak lain dan solusi baru
yang inovatif.
Tabel A. Dua Jenis Pendekatan dalam Perumusan Solusi
Permasalahan[1]
Solusi Adaptor
|
Solusi Inovatif
|
Menggunakan pendekatan yang sifatnya berdisiplin, teliti, dan mengikuti
prosedur
|
Memikirkan solusi permasalahan dengan sudut pandang yang tidak biasa
|
Lebih tertarik pada pemecahan masalah daripada penemuan atau pemahaman
permasalahan
|
Menemukan atau memahami permasalahan dan kemungkinan cara penyelesaiannya
|
Berusaha menyempurnakan praktek-praktek pemecahan masalah yang sudah
biasa digunakan
|
Mempertanyakan asumsi dasar dari praktek-praktek pemecahan masalah yang
sudah biasa digunakan
|
Cenderung berorientasi terhadap alat pemecahan masalah
|
Tidak terlalu memperdulikan alat, lebih tertarik terhadap hasil
|
Mampu menangani masalah hingga rinci
|
Tidak ada pekerjaan yang sifatnya rutin
|
Mudah dipengaruhi oleh suasana kerjasama dan kedekatan dalam kelompok
|
Tidak perduli terhadap kesepakatan dan tidak peka terhadap perasaan orang
lain
|
Tahapan proses kreatif untuk memunculkan inovasi:
1.
Akumulasi Pengetahuan
2.
Proses Inkubasi
3.
Memunculkan Gagasan
4.
Evaluasi dan Implementasi
Pada skema yang terdapat pada modul
digambarkan empat tahapan yang terjadi dalam proses munculnya kreatifitas.
Apabila dalam proses tersebut dijumpai kesulitan, seringkali akan sangat
membantu apabila dicoba untuk mundur kembali ke tahapan sebelumnya, dan
kemudian mencoba kembali maju ke tahapan berikutnya.
Sebagai contoh, jika seseorang tidak
mampu memunculkan gagasan atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
(Tahapan 3 - Memunculkan Gagasan), maka akan sangat membantu apabila orang
tersebut kembali ke Tahapan 1 -
Akumulasi Pengetahuan. Seringkali, apabila seseorang membenamkan dirinya dalam
data, sesungguhnya ia memberikan kesempatan kepada bawah sadarnya untuk memulai
kembali memproses data, mencoba kembali memahami hubungan sebab-akibat yang
terjadi, dan akhirnya memberinya peluang untuk mampu merumuskan solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi.
Mengembangkan Kreatifitas
Banyak
cara yang bisa digunakan untuk memperbaiki bakat kreatif seseorang. Cara yang
seringkali dianggap paling membantu adalah dengan menyadari kebiasaan, serta
hambatan mental, yang menghalangi munculnya kreatifitas. Kemajuan akan lebih
cepat diperoleh apabila dilakukan latihan secara teratur, yang dirancang untuk
meningkatkan kemampuan kreatif.
Bagian berikut ini mencoba menjelaskan cara-cara untuk
meningkatkan kesadaran terhadap kebiasaan berpikir yang menghambat kreatifitas,
sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan kreatifitas seseorang.
1. MENGENALI HUBUNGAN
2. MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN TENTANG FUNGSI
3. MENGGUNAKAN OTAK
4. MENGHILANGKAN CARA BERPIKIR YANG MENGHAMBAT
Kebiasaan-kebiasaan yang seringkali menghambat munculnya kreatifitas
maupun inovasi antara lain cara berpikir yang sifatnya mencari
aman, cara berpikir stereotip, cara berpikir
”mungkin” yang menujukkan keengganan mengambil keputusan, ataupun cara
berpikir ”atau” yang menunjukkan keengganan memilih.
Kebiasaan semacam ini cenderung menghambat dan mengacaukan proses
berpikir kreatif, sehingga sesungguhnya diperlukan cara berpikir yang berbeda
agar kreatifitas bisa muncul.
Sumber Inovasi
Inovasi adalah
alat yang dipergunakan oleh para Entrepreneur lebih untuk memanfaatkan
perubahan daripada menciptakan
perubahan. Dalam kenyataan, beberapa jenis temuan memang mampu membawa
perubahan, walaupun hal seperti ini sebenarnya jarang terjadi, dan lebih mudah
dijumpai inovasi yang muncul untuk memanfaatkan perubahan. Terdapat berbagai
bidang yang biasanya merupakan sumber terjadinya inovasi, seperti yang
dijelaskan berikut ini.
a.
KEJADIAN TAK TERDUGA (temuan yang sifatnya tidak disengaja, dan munculnya sebenarnya
tidaklah direncanakan sehingga biasanya merupakan kejutan inovatif bagi
perusahaan).
b.
KESENJANGAN (kesenjangan terjadi apabila terdapat ketidaksesuaian
antara harapan dengan kenyataan. Banyak pencetus gagasan baru ternyata mendapat
ilham dari kesenjangan semacam ini).
c.
MENJAWAB KEBUTUHAN (muncul kebutuhan khusus yang menyebabkan si Entrepreneur
perlu ber-inovasi untuk menjawab kebutuhan khusus tersebut, seperti munculnya
makanan kesehatan).
d.
PERUBAHAN INDUSTRI DAN PASAR (kondisi pasar selalu mengalami perubahan, baik karena
sikap konsumen berubah, terjadinya perubahan atau kemajuan teknologi,
pertumbuhan sektor industri, dll. Karena itu industri maupun pasar akan selalu
berubah, baik perubahan pada strukturnya, pada definisinya, dan juga pada unsur-unsur
lainnya.
e.
PERUBAHAN DEMOGRAFI (perubahan populasi, seperti umur, tingkat pendidikan,
pekerjaan, sebaran secara geografis bisa memunculkan peluang. Contoh, bila usia
rata-rata populasi meningkat, berarti peluang hidup lebih besar, maka
permintaan terhadap industi perawatan kesehatan juga akan menjadi lebih besar).
f.
PERUBAHAN PERSEPSI (perubahan bisa terjadi pada persepsi masyarakat tentang
sesuatu hal, baik berupa pandangan maupun mengenai keadaan, hal ini bisasangat
berpengaruh terhadap peluang usaha. Contohnya ditunjukkan oleh makin kuatnya
persepsi masyarakat tentang perlunya memiliki badan sehat dan bentuk badan
proporsional menyebabkan permintaan terhadap sasana fitness dan makanan-makanan
penunjang kesehatan meningkat).
g.
GAGASAN DENGAN DASAR ILMU PENGETAHUAN
Prinsip Inovasi
Entrepreneur perlu memahami prinsip-prinsip Inovasi.
Prinsip-prinsip Inovasi perlu dipelajari, dan apabila digabungkan dengan
kesempatan, dapat mendorong individu untuk berinovasi.
Cenderung
bertindak
Menyederhanakan
produk, jasa, atau proses, dan mudah dipahami
Membuat
produk, jasa, atau proses berdasarkan kebutuhan konsumen
Mulai
dengan skala kecil
Memiliki
rasa optimis bahwa akan berhasil
Temuan
dicoba, diuji, dan diperbaiki
Belajar
dari kesalahan
Memiliki
jadwal dan ukuran kemajuan
Memberikan
penghargaan untuk kegiatan heroik
Bekerja
dengan giat dan terus-menerus
Jenis-jenis Inovator
Frohman dan Pascarella mengungkapkan bahwa terdapat lima
jenis Inovator, yaitu :
1.
Penjaga Gerbang
Inovator
ini mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai perubahan atau kemajuan
dalam bidang teknis. Mereka tidak pernah terlambat memahami perkembangan
mengenai apa yang terjadi ataupun tentang gagasan-gagasan baru. Informasi
mengenai perkembangan yang terjadi diperoleh lewat hubungan pribadi, pertemuan
para ahli, ataupun media massa. Apabila inovator ini memperoleh informasi yang
relevan, mereka akan mengirimkan informasi tersebut kepada pihak ataupun unit
yang sesuai agar ditindaklanjuti.
2.
Pengembang Gagasan
Pengembang
gagasan biasanya menganalisis informasi tentang teknologi baru, produk baru,
ataupun prosedur yang baru, untuk menemukan gagasan baru bagi perusahaan.
Gagasan baru tersebut mungkin berupa solusi yang bersifat inovatif terhadap
permasalahan yang muncul dalam mengembangkan produk, dalam pengembangan usaha,
ataupun dalam mencari peluang baru dalam pemasaran produk ataupun jasa.
3.
Juara
Para
juara merupakan penganjur atau pendorong gagasan baru, akan berusaha untuk
mendapatkan berbagai jenis sumber yang akan digunakan untuk membuktikan bahwa
gagasannya memang layak dikembangkan. Mereka cenderung mementingkan hasil dan
tidak terlalu perduli resiko dan juga tidak tertarik mempelajari konsekuensi
yang dihadapi bila terjadi kegagalan. Misi utama untuk menyingkirkan hambatan
terhadap gagasan baru.
4.
Project Managers
Seseorang
perlu merencanakan anggaran dan jadwal, menyusun laporan yang memuat informasi
tentang kemajuan yang sudah dicapai, mengkoordinasikan tenaga kerja dan
mengusahakan berbagai peralatan yang diperlukan maupun berbagai jenis sumber
lainnya. Mereka mengelola pekerjaan, tenaga kerja, yang dibutuhkan untuk
mengubah suatu gagasan menjadi kenyataan.
5.
Pelatih
Jenis ini
menggambarkan aspek teknis dan aspek hubungan antar manusia yang terjadi dalam
proses inovasi. Pelatih akan mengusahakan pelatihan teknis yang berkaitan
dengan pengembangan suatu gagasan baru, dan membantu tenaga kerja agar bisa
bekerjasama mengubah gagasan menjadi kenyataan.