Di lingkungan pekerjaan pasti lah tidak
dapat dipungkiri adanya konflik yang terjadi baik antar sesame rekan kerja atau
juga anatara pimpinan ke bawahan. Bila itu terjadi, maka suasana kerja menjadi
tidak nyaman, dan pada akhirnya dapat mengakibatkan tingginya tingkat stress. Pada
pertemuan tuton Hubungan Industrial ke delapan atau terakhir ini, di bahas
mengenai konflik dan perselisihan yang terjadi di tempat kerja.
Konflik
merupakan proses yang dimulai ketika satu pihak mempersepsikan bahwa pihak lain
memiliki perasaan negatif terhadapnya atau sebaliknya yang tidak disukai oleh
pihak lain. konflik yang terjadi diantara staf dapat menggangu lingkungan
kerja, walaupun konflik itu tidak bersifat terbuka.
Ada tiga pandangan
mengenai konflik:
- Pandangan tradisional. Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu berbahaya dan harus dihindari. Semua konflik dianggap berbahaya dan harus dicari penyebabnya sehingga tidak berpengaruh pada kinerja kelompok dan organisasi. Penyebab konflik bisa dari kurangnya komunikasi, kurang terbuka dan kegagalan dalam menanggapi kebutuhan karyawan.
- Pandangan hubungan karyawan. Pandangan ini menyatkan bahwa konflik adalah hal yang alami terjadi dalam kelompok dan organisasi serta tidak dapat dihindari. Karena tidak dapat dihindari, maka pandangan ini menerima adanya konflik tersebut.
- Pandangan interaksional. Pandangan ini menyatakan bahwa konflik harus diciptakan sebagai dasar tercapainya harmonisasi, kedamaian, ketenangan. Menurut pandangan ini konflik memberikan kekuatan posisitf dalam kelompok sehingga konflik juga penting untuk kelompok agar lebih efektif.
Konflik tidak akan
muncul bila tidak ada penyebabnya. Penyebab konflik bisa karena dendam,
pandangan negarif terhadap orang lain, kritikan yang bersifat negatif, atau
juga akrena persaingan.
Teori
Penyebab Konflik
A. Teori
Hubungan Masyarakat, teori ini menganggap bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidak percayaan dan
permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.
B. Teori
Negosiasi Prinsip, menganggap bahwa
konflik disebabkan oleh prinsip-prinsip yang tidak selaras dan perbedaan
pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami
C. Teori
Kebutuhan Manusia, berasumsi bahwa konflik
yang berakar dalam disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia, fisik, mental dan
sosial yang tidak terpenuhi atau dihalangi.
D. Teori
Identitas berasumsi bahwa konflik disebabkan
karena identitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau
penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan
E.
Teori kesalahpahaman
antar budaya berasumsi bahwa konflik disebabkan
oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di antara berbagi budaya yang
berbeda
Konflik yang terjadi
antara para staff atau karyawan dapat mengganggu proses kerja
organisasi/perusahaan. ketika konflik muncul di dalam sebuah organisasi, perlu
suatu tindakan dari pimpinan untuk memecahkan persolan yang ada. Bila tidak ada
tindakan pemecahan masalah, dapat mengakibatkan semangat kerja semua pihak
menurun, rutinitas terganggu, hingga produktifitas yang menurun.
Pimpinan dapat
melakukan beberapa hal berikut guna mengatasi konflik yang ada:
- Menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang ramah dan bersahabat. Pimpinan dapat melakukannya secara tidak langsung dengan menggunakan kata-kata sopan di tempat kerja.
- Memisahkan staf yang sedang konflik untuk mencegah situasi bertambah parah.
- Membiarkan kelompok atau individu memberikan solusi. Dengan cara memberi mereka yang sedang konflik waktu meninjau kembali permasalahan yang terjadi.
- Mencatat akar permasalahan yang menimbulkan konflik sehingga bila suatu saat terjadi konflik yang serupa dapat diselesaiakan dengan baik.
Konflik dapat dikelola
dengan banyak cara baik dengan memperbaiki pengelolaan sumber daya manusia atau
organisasi. Penyelesaian masalah dapat dilakukan secara bersama-sama,
menghindari konflik, melakukan kompromi dan berkomunikasi dengan baik.
Perselisihan
di tempat kerja
Perusahaan yang awalnya
kecil lalu menjadi perusahaan berskala besar tentu akan mempunyai permasalahan
yang lebih kompleks. Tidak jarang perselisihan timbul di dalam hubungan
industrial, dan ada beberapa perselisihan yang ada, yaitu perselisihan hak,
perselisihan kepentingan, perselisihan antar serikat pekerja dalam satu
perusahaan, dan perselisihan pemutusan hubungan kerja.
Perselisishan hak
timbul karena tidak terpenuhinya hak akibat perbedaan pelaksanaan atau
penafsiran terhadap ketentuan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan
perusahaan atau perjanjian kerja bersama. Perselisihan kepentingan merupakan
perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak ada kesesuaian
pendapat mengenai perbuatan atau perubahan syarat-syarat kerja yang telah
ditetapkan.
Penyelesaian
perselisihan dalam hubungan industrial itu dilakukan oleh pengusaha dan pekerja
atau serikat pekerja secara musyawarah. Bila tidak dapat dilakukan musyawarah
mufakat, maka perselisihan diselesaikan dengan peraturan perundang-undangan
yang ada.